Minggu, Januari 11, 2009

Peta dan Segmen

Pesta libur panjang baru saja usai, yang dimanfaatkan banyak kalangan untuk refreshing. Mulai kegiatan pulang kampung hingga piknik ke manca negara. Di balik libur panjang itu, ternyata di sejumlah perusahaan justru diisi dengan ”renungan-renungan suci”.

Sejumlah pertanyaan pun mengemuka: apakah bisnis saya masih bisa eksis, bagaimana menyiasati biaya promosi dikurangi tapi target penjualan dinaikkan, sampai kapan krisis menghantam, dan banyak lagi.

Krisis ekonomi dan efek domino-nya memang sulit terhindarkan. Bagai sebuah mata rantai yang panjang dari penghujung Amerika, tersambung juga hingga ke depan pintu rumah kita. Bahkan kita sendiri bertanya, apa yang harus diperbuat agar dapur tetap mengepul?

Lazimnya, saat memasuki tahun baru, hal yang perlu dilakukan adalah re-mapping (membuat peta baru). Sebisa mungkin, perlu juga dilakukan analisis SWOT secara sederhana, seperti mengamati kekuatan dan kelemahan internal (Strength and Weakness) juga mencermati peluang dan ancaman dari eksternal (Opportunity and Thread).

Jika kembali ke konsep dasar pemasaran, terdapat tiga pasal yang perlu diperhatikan: Strategy, Tactic, Value. Strategy sendiri mempunyai tiga anak panah yaitu Segmentation, Targetting, dan Positioning. Saya akan mengulas anak panah pertama (Segmentation) saja karena keterbatasan kolom.

Agar target tercapai, konsumen yang disasar dan produk yang disasarkan perlu disegmenkan terlebih dahulu. Ibarat melempar mangga, kita tidak mungkin bisa menjatuhkan mangga sepuluh biji sekaligus dengan sekali lempar. Besaran batu di genggaman perlu disesuaikan dengan besaran mangga yang dibidik. Dari sepuluh mangga menggelantung, terlebih dahulu tentukan titik mangga mana yang disasar.

Selanjutnya, segmenkan sisi mana yang mau dibidik, apakah sisi atas, tengah, bawah, atau gantungannya? Mangga ibarat konsumen yang disasar. Batu ibarat produk yang akan digelontorkan ke pasar. Sebelum penetrasi produk dilakukan, segmenkan dulu calon konsumen agar ”batu” yang dilemparkan tidak nyasar ke ranting, daun, dan pohon.

Segmentasi dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan seperti perilaku, psikografi (gaya hidup), demografi (sebaran penduduk), atau geografi (peta wilayah). Dengan segmentasi yang baik, effort dan cost yang dikeluarkan lebih optimal. Di sisi lain, hasil yang diperoleh juga lebih maksimal.***


Dimuat di Harian Kendari Pos, 12 Januari 2009
Saran SMS: 0815 2400 4567 atau Blog: http://hilmineng.blogspot.com/