Minggu, April 26, 2009

Rumah Kemasan

Puluhan stand hadir di pameran akbar yang sedang berlangsung di lapangan MTQ kota Kendari. Penasaran mau melihat apa yang terjadi di pameran itu, saya pun meluangkan waktu seharian berkeliling dari satu stand ke stand lain akhir pekan lalu.

Di stand Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Tenggara, bertengger mesin ukuran medium dengan tulisan di atasnya: Rumah Kemasan. Stand ini ingin menunjukkan proses pengemasan yang higienis, modis, dan sophisticated. Mesin kemas disiapkan untuk memfasilitasi usaha kecil menengah agar belajar melakukan packaging (pengemasan) yang baik.

Makanan sederhana, jika dikemas dengan cantik akan meningkatkan nilai jual. Makanan ringan sebangsa Chiki, Oreo, Taro, Kacang Garuda, bernilai jual tinggi karena packaging-nya yang cantik. Sementara produk lokal seperti Bagea, Tenteng, Terasi, Mete masih bernilai jual rendah karena packaging-nya yang tidak cantik.

Mayoritas pelanggan membeli produk karena melihat kemasan, bukan melihat isinya. Meski pelanggan tahu bahwa isi (content) lebih penting daripada kemasan (context), tetapi saat terjadi transaksi di pasar justru terjadi sebaliknya. Hiruk pikuk pasar seakan ”memaksa” keputusan pelanggan berbelanja karena kemasannya. Penghuni bumi ini secara tidak sadar, sedang hidup di sebuah rumah kemasan.

Apa hebatnya Singapura di banding Indonesia?
Ia tidak punya sumber daya alam seperti Bombana. Negaranya se-upil lebih kecil dari daratan Sulawesi Tenggara. Penduduknya se-ujung kuku, lebih sedikit dari penduduk Sulawesi Selatan. Ia dikenal bukan karena aspal, emas, mete (content) tetapi karena pelayanan primanya (context). Singapore Airlines bahkan membelalakkan mata dunia sebagai the best airlines services in the world.

Apa kelebihan Manado dibanding kota kita?
Pekan lalu saya berkunjung ke Manado. Kotanya yang maju pesat dengan bertaburnya hotel menjulang itu mendapat pengakuan dunia sebagai tuan rumah WOC (World Ocean Conference) bulan depan. Ia juga dikenal dengan 3 B (Bunaken, Bubur, dan Bibir). Hallaakh… jadi ngawur

Apa kelebihan Caleg terpilih dan Caleg tak terpilih?
Pesta demokrasi awal bulan ini sudah mulai melahirkan nama-nama yang lolos seleksi. Kenapa mereka terpilih? Apa yang menggoda masyarakat memilihnya? Bagaimana cara dia meraup suara sebanyak-banyaknya?

Singapura, Manado, dan Caleg menjadi lirikan manusia sekali lagi bukan semata karena ”isinya” tetapi karena ”kemasannya”. Yeah.... kita hidup di rumah kemasan. Siapa yang cerdas membuat kemasan, dialah calon pemenang pasar.***

Saran SMS: 0815 2400 4567 atau Blog: http://hilmineng.blogspot.com