SBY datang!
Akhir pekan lalu, Capres Demokrat itu mengunjungi Kendari. Kota ini seketika membiru oleh deretan panjang bendera SBY – Boediono. Warna biru adalah warna korporat partai Demokrat.
Capres lain juga tidak ketinggalan. Ada JK-Win membahana dengan warna kuningnya. Ada pula Mega-Pro yang menghentak dengan warna merahnya.
Terdapat tiga paket Capres-Cawapres siap berlaga dengan fanatisme warna partai yang mengental: biru – kuning – merah. Ketiganya dikenal sebagai warna-warna dasar.
Sekilas, mari kita tengok industri penerbangan, perbankan, ataupun telekomunikasi. Siapakah The Three Players industri-industri itu? Di penerbangan terdengar nama Garuda Indonesia (biru) dan Lion Air (merah). Perbankan dikuasai Mandiri (biru), BCA (biru), dan BNI (biru). Sementara telekomunikasi digeluti Telkom (biru), Telkomsel (merah), dan Indosat (kuning).
Sebagian memahami bahwa tidak ada hubungan langsung antara warna korporat dengan keberhasilan perusahaan. Warna mengarah pada pembentukan brand (merek) sementara performansi perusahaan lebih pada angka penjualan. Secantik apapun warna yang dipilih, tidak serta merta menjadikan perusahaan itu berhasil meningkatkan penjualannya. Demikian sebaliknya.
Namun ketika bicara pembentukan karakter brand, maka warna menjadi hal penting. Saat menyebut Bank Mandiri, yang terbersit seketika bukan wajah-wajah teller-nya, bukan lokasi kantornya, bukan pula bentuk ATM-nya. Yang terbayang justru pita kuning emas sebagai logo dan biru tua sebagai corporate color.
Selain menjual produk dan jasa, perusahaan juga diminta “menjual” brand. Brand itu sendiri terbagi dua: product brand (sabun Lux, shampoo Sunsilk, dll) dan corporate brand (Unilever sebagai produsen Lux dan Sunsilk itu).
Sebagian konsumen membeli produk berazaskan fungsi: yang penting bisa membersihkan kulit, yang penting bisa membasmi ketombe. Untuk kategori ini, konsumen perlu diperkenalkan product brand.
Sebagian lainnya berazaskan trust: yang penting diproduksi Unilever, pasti bagus. Begitu kuatnya pengaruh brand, konsumen kadang-kadang dibutakan kualitas. Di sini terlihat betapa pentingnya corporate brand!
Salah satu cara mudah mengkomunikasikan brand ke benak konsumen melalui warna. Demokrat, BCA, Mandiri, Garuda memilih biru. Lainnya memilih merah dan kuning. Dengan satu tujuan, agar lebih mudah dikenal dan diingat konsumen.
Uniknya, sebagian besar kompetisi selalu dimenangi salah satu dari ketiga warna dasar itu: biru, merah, kuning. Apapun industrinya! Kok bisa yah? :)***
Saran SMS: 0815 2400 4567 atau Blog: http://hilmineng.blogspot.com/
Dimuat di Harian Kendari Pos, 15 Juni 2009
Minggu, Juni 14, 2009
Langganan:
Postingan (Atom)