Film Laskar Pelangi (LP) baru saja beredar beberapa pekan terakhir. Menurut sejumlah penikmat film Indonesia, Laskar Pelangi hasil sentuhan Riri Riza diprediksi akan menyusul kesuksesan film Ayat-ayat Cinta (AAC). Meski masih sebatas prediksi namun hampir dapat dipastikan dugaan itu akan benar. Respon masyarakat terhadap film itu sudah terlihat sejak proses produksi hingga masa penayangan.
Pembicaraan hangat terus menyebar melalui berbagai media interaksi (social network) sebangsa Yahoo Messager, Facebook, Blog, Email, dll. Berkat jejaring sosial yang disajikan oleh internet, komunikasi langsung dapat terjadi ke jutaan orang sekaligus dalam hitungan detik.
Dulu, kita mengenal istilah arisan, kelompok belajar, karang taruna, dan sederet sarana interaksi lainnya. Saat ini, media-media itu sudah bergeser ke dunia maya --sebuah dunia yang menghubungkan manusia tanpa batas negara, tak melihat warna kulit, dan juga tidak kenal batasan umur.
Kabarnya, kesuksesan film AAC beberapa bulan lalu turut dikontribusi oleh jejaring sosial seperti ini. Ketika seseorang yang baru saja menonton filmnya, masih dalam suasana haru, menulis pengalaman menontonnya ke dalam blog ataupun email. Lalu dikirim ke teman-temannya, selanjutnya cerita itu berantai hingga ribuan orang tertarik menontonnya.
Di sini terlihat betapa digdayanya sebuah kekuatan jejaring sosial yang (sebenarnya hanya) karena seseorang saja terharu lalu menyebar bagai virus ke ribuan komputer dengan cepat. Tampak pula, betapa tulusnya penonton yang secara tidak sadar menjadi laskar-laskar pemasar yang dalam kasus pemasaran lazim disebut metode Viral Marketing.
Secara teori dipahami bahwa Viral Marketing adalah metode penyampaian informasi menarik dan menghibur secara cepat ke jutaan manusia melalui jejaring sosial (creating interesting and entertaining messages that spread exponentially, usually trough methods such as the web to large numbers of people).
Sadar dengan kekuatan Viral Marketing ini, tidak sedikit perusahaan mulai menggeser perhatiannya ke pemanjaan komunitas ini dengan mendengar keluhannya dan mengobati kekecewaannya. Dengan Viral Marketing, pelanggan bisa menjadi laskar yang baik sekaligus laskar yang buruk. Jika senang, maka ia akan bercerita baik pada jejaring sosialnya. Ketika dikecewakan, ia akan melakukan hal sebaliknya.
Jalur ini sudah sepatutnya diwaspadai sejak dini. Ibarat lalu lintas kendaraan, jejaring sosial yang satu ini sudah menjadi jalur alternatif di mana arus kendaraan cenderung dialihkan ke arah itu karena diyakini lebih efisien. Selamat datang di alam maya. Selamat datang laskar-laskar pemasar!***
Saran SMS: 0815 2400 4567
Minggu, November 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Hmm....Teori (definisi viral marketing: Viral Marketing is creating an interesting and entertaining messages that spread exponentially, usually through methods such as the web and email, to large number of people) itu didapatkan dari pustaka mana/tokoh sapa yah? Saya sedang mencari pustaka untuk tugas saya, yg kebetulan berkaitan dengan viral marketing.
Makasih sebelumnya...
mhn email ke saya: hilmineng@yahoo.com
Posting Komentar